Keutamaan Shalawat Kepada Nabi |
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam, sholawat dan salam untuk Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi kita Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Sesungguhnya
Allah dengan segala kekuasaan-Nya telah mengutus nabi-Nya Muhammad dan telah
memberinya kekhususan dan kemuliaan untuk menyampaikan risalah. Ia telah
menjadikannya rahmat bagi seluruh alam dan pemimpin bagi orang-orang yang
bertaqwa serta menjadikannya orang yang dapat memberi petunjuk ke jalan yang
lurus. Maka seorang hamba harus taat kepadanya, menghormati dan melaksanakan
hak-haknya. Dan di antara hak-haknya adalah Allah mengkhususkan baginya
sholawat dan memerintahkan kita untuk itu di dalam kitab-Nya yang agung
(Al-Qur’an) dan Sunnah nabi-Nya yang mulia (Hadits). Di mana orang yang yang
bersholawat untuknya akan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Maka sungguh
berbahagialah orang yang mendapatkan itu. Dan karena masalah ini memiliki
urgensi yang sangat besar dan pahala yang besar pula, maka kami merasa perlu untuk mengeluarkan tulisan-tulisan sederhana
ini, yang di dalamnya terdapat motivasi untuk memperbanyak sholawat dan salam
untuk nabi dan rasul yang paling mulia ini.
Ya
Allah! Berilah Sholawat dan Salam atas nabi dan kekasih-Mu Muhammad selama
siang dan malam yang silih berganti.
Pengertian Sholawat dan Salam atas
nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam:
Allah
subhaanhu wa ta’aala berfirman:
}
إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)
Ibnu
Katsir-Rahimahullah- berkata: “Maksud ayat ini adalah bahwa Allah
subhaanhu wa ta’aala mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya tentang
kedudukan hamba dan nabi-Nya (Muhammad) di sisi-Nya di langit di mana
malaikat-malaikat bersholawat untuknya, lalu Allah subhaanhu wa ta’aala memerintahkan
makhluk-makhluk yang ada di bumi untuk bersholawat dan salam untuknya, agar
pujian tersebut berkumpul untuknya dari seluruh alam baik yang ada di atas
maupun yang ada di bawah.”
Ibnul
Qoyyim -Rahimahullah- berkata dalam buku “Jalaul Afham”: “Artinya
bahwa jika Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk rasul-Nya, maka
hendaklah kalian juga bersholawat dan salam untuknya karena kalian telah
mendapatkan berkah risalah dan usahanya, seperti kemuliaan di dunia dan di
akhirat.”
Banyak pendapat tentang pengertian Sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam
, dan yang benar adalah seperti apa yang dikatakan oleh
Abul Aliyah: “Sesungguhnya Sholawat dari Allah itu adalah berupa pujian bagi
orang yang bersholawat untuk beliau di sisi malaikat-malaikat yang dekat” -Imam
Bukhari meriwayatkannya dalam Shohihnya dengan komentar yang kuat- Dan ini
adalah mengkhususkan dari rahmat-Nya yang bersifat umum. Pendapat ini diperkuat
oleh syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.
Salam:
Artinya keselamatan dari segala kekurangan dan bahaya, karena dengan
merangkaikan salam itu dengan sholawat maka kitapun mendapatkan apa yang kita
inginkan dan terhapuslah apa yang kita takutkan. Jadi dengan salam maka apa
yang kita takutkan menjadi hilang dan
bersih dari kekurangan dan dengan sholawat maka apa yang kita
inginkan menjadi terpenuhi dan lebih
sempurna. Demikian yang dikatakan oleh Syekh Muhammad bin ‘Utsaimin.
Hukum Sholawat Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam
Menurut
madzhab Hanbaliy, sholawat dalam tasyahhud akhir itu adalah termasuk di
antara rukun-rukun sholat.
Al-Qodhi
Abu Bakar bin Bakir berkata: “Allah subhaanhu wa ta’aala telah
mewajibkan makhluk-Nya untuk bersholawat dan salam untuk nabi-Nya, dan tidak
menjadikan itu dalam waktu tertentu saja. Jadi yang wajib adalah hendaklah
seseorang memperbanyak sholawat dan salam untuk beliau dan tidak
melalaikannya.”
Saat-Saat Yang Disunnahkan dan
Dianjurkan Membaca Sholawat dan Salam Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam:
1. Sebelum berdoa:
Fadhalah
bin ‘Abid berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam mendengar
seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi
sollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa”
Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang
lainnya:
((إذَا صَلَّى أحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ
بِتَحْمِيدِ اللهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيهِ ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ ،
ثُمَّ لِيَدْعُ بَعْدُ بِمَا شَاءَ))
“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]
Dalam
salah satu hadits disebutkan:
((الدُّعَاءُ مَحْجُوبٌ حَتَّى يُصَلِّيَ
الدَّاعِي عَلَى النَّبِيّ صلى الله عليه وسلم ))
“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.” [H.R. Thabarani]
Ibnu
‘Atha berkata: “Doa itu memiliki rukun-rukun, sayap-sayap, sebab-sebab dan
waktu-waktu. Bila bertepatan dengan rukun-rukunnya maka doa itu menjadi kuat,
bila sesuai dengan sayap-sayapnya maka ia akan terbang ke langit, bila sesuai
dengan waktu-waktunya maka ia akan beruntung dan bila bertepatan dengan
sebab-sebabnya maka ia akan berhasil.”
Adapun
rukun-rukunnya adalah menghadirkan hati, perasaan tunduk, ketenangan,
kekhusyu’an, dan ketergantungan hati kepada Allah, sayap-sayapnya adalah jujur,
waktu-waktunya adalah di saat sahur dan sebab-sebabnya adalah sholawat untuk
nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.
2. Ketika
menyebut, mendengar dan menulis nama beliau:
Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((رَغَمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ
فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))
“Celakalah seseorang yang namaku disebutkan di sisinya lalu ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan Hakim]
3. Memperbanyak sholawat untuknya
pada hari Jum’at:
Dari ‘Aus bin ‘Aus berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إنَّ أفْضَلَ أيَّامِكُمْ يَوُمُ
الجُمْعَةِ فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلاَتَكُمْ
مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ...))
“Sesungguhnya di antara hari-hari yang paling afdhal adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah sholawat untukku pada hari itu, karena sholawat kalian akan sampai kepadaku......” [R. Abu Daud, Ahmad dan Hakim]
4. Sholawat untuk nabi ketika
menulis surat dan apa yang ditulis setelah Basmalah:
Al-Qodhi
‘Iyadh berkata: “Inilah saat-saat yang tepat untuk bersholawat yang telah
banyak dilakukan oleh umat ini tanpa ada yang menentang dan mengingkarinya. Dan
tidak pula pada periode-periode awal. Lalu terjadi penambahan pada masa
pemerintahan Bani Hasyim -Daulah ‘Abbasiah- lalu diamalkan oleh umat manusia di
seluruh dunia.”
Dan
di antara mereka ada pula yang mengakhiri bukunya dengan sholawat.
5. Ketika masuk dan keluar mesjid:
Dari Fatimah -Radhiyallahu ‘Anha- berkata: “Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bila anda masuk mesjid, maka
ucapkanlah:
((بِسْمِ اللهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ
اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَاغْفِرْ لَنَا
وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ رَحْمَتِكَ))
”Dengan nama Allah, salam untuk Rasulullah, ya Allah sholawatlah untuk Muhammad dan keluarga Muhammad, ampunilah kami dan mudahkanlah bagi kami pintu-pintu rahmat-Mu.”
“Dan
bila keluar dari mesjid maka ucapkanlah itu, tapi (pada penggalan akhir)
diganti dengan:
((وَسَهِّلْ لَنَا أبْوَابَ فَضْلِكَ))
“Dan permudahlah bagi kami pintu-pintu karunia-Mu.” [H.R. Ibnu Majah dan Tirmidzi]
Cara Sholawat dan Salam Untuk
Rasulullah sollallohu
‘alaihi wa sallam
Allah
sollallohu ‘alaihi wa sallam berfirman:
}
إنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا {
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S. Al-Ahzab: 56)
Jadi
yang utama adalah dengan menggandengkan sholawat dan salam bersama-sama, dengan
harapan agar doanya dapat dikabulkan oleh Allah sollallohu ‘alaihi wa sallam
Inilah bentuk sholawat dan salam untuk beliau sollallohu ‘alaihi wa sallam
Dari Abi Muhammad bin ‘Ajrah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam keluar kepada kami, lalu saya berkata: “Wahai
Rasulullah! Kami telah mengetahui bagaimana kami memberi salam kepadamu, maka
bagaimana kami bersholawat untukmu?” Maka beliau bersabda: “Katakanlah:
((اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إبْرَاهِيمَ إنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ))
“Ya Allah! Berkatilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkati keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkaulah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafqun ‘Alaihi]
Dan
dari Abi Hamid As-Sa’id -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Mereka
bertanya: “Ya Rasulullah bagaimana kami bersholawat untukmu? Beliau menjawab:
“Katakanlah:
((اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى
أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ، وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إبْرَاهِيمَ ،
إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ))
“Ya Allah! Berilah sholawat untuk Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberi sholawat untuk Ibrahim. Berkatilah Muhammad, istri-istri dan keturunannya, sebagaimana Engkau memberkati Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.” [Muttafaqun ‘Alaihi]
Kedua
hadits ini menunjukkan bentuk sholawat yang sempurna untuk Rasulullah sollallohu
‘alaihi wa sallam.
Keutamaan Sholawat dan Salam Untuk
Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam
Dari
Umar -Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إذَا سَمِعْتُمُ المُؤَذِّنَ فَقُولُوا
مِثْلَ مَا يَقُولُ وَصَلُّوا عَلَيَّ فَإنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً
وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا لِي الوَسِيلَةَ فَإنَّهَا
مَنْزِلَةٌ فِي الجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِي إلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللهِ
وَأرْجُو أنْ أكُونَ هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِي الوَسِيلَةَ حَلَّتْ عَلَيْهِ
الشَّفَاعَةُ))
“Jika kalian mendengar orang yang adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan dan bersholawatlah untukku karena barangsiapa yang bersholawat untukku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah (kedudukan mulia di surga) untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga yang tidak pantas diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan semoga akulah hamba itu, maka barangsiapa yang memohon untukku wasilah maka ia berhak mendapatkan syafa’at.” [H.R. Muslim]
Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِيْنَ يُصْبِحُ
عَشْرًا وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا أدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي))
“Barangsiapa yang bersholawat untukku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali, maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.” [H.R. Thabarani]
Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا))
“Barangsiapa yang bersholawat atasku sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali.” [H.R. Muslim, Ahmad dan perawi hadits yang tiga]
Dan
dari Abdurrahman bin ‘Auf -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Saya telah
mendatangi nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika ia sedang sujud dan
memperpanjang sujudnya. Beliau bersabda:“Saya telah didatangi Jibril, ia berkata:
“Barangsiapa yang bersholawat untukmu, maka saya akan bersholawat untuknya dan
barangsiapa yang memberi salam untukmu maka saya akan memberi salam untuknya,
maka sayapun bersujud karena bersyukur kepada Allah.” [H.R. Hakim, Ahmad dan Jahadhmiy]
Ya’qub
bin Zaid bin Tholhah At-Taimiy berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Telah
datang kepadaku (malaikat) dari Tuhanku dan berkata: “Tidaklah seorang hamba
yang bersholawat untukmu sekali kecuali Allah akan bersholawat untuknya sepuluh
kali.” Maka seseorang menuju kepadanya dan bertanya: “Ya Rasulullah! Apakah
saya jadikan seperdua doaku untukmu?” Beliau menjawab: “Jika anda mau”. Lalu
bertanya: “Apakah saya jadikan sepertiga doaku?” Beliau bersabda: “Jika anda
mau” Ia bertanya: “Kalau saya jadikan seluruh doaku?” Beliau bersabda: “Jika
demikian maka cukuplah Allah sebagai motivasi dunia dan akhiratmu.” [H.R.
Al-Jahdhami, Al-Albani berkata: “Hadits Mursal dengan Isnad yang Shohih]
Dari
Abdullah bin Mas’ud dari Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إنَّ للهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِينَ
يُبَلِّغُونَنِي مِنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ))
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling menyampaikan salam kepadaku dari umatku.” [H.R. Nasa’i dan Hakim]
Rasulullah
sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang bersholawat
untukku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, diampuni
sepuluh dosa-dosanya dan diangkat baginya sepuluh derajat.” [H.R. Ahmad dan Bukhari, Nasa’i dan Hakim
dan ditashih oleh Al-Albani]
Hadits
marfu’ dari Ibnu Mas’ud: “Manusia yang paling utama di sisiku pada hari
kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat untukku.” [H.R. Tirmidzi dan berkata: “Hasan
ghorib dan H.R. Ibnu Hibban]
Dari
Jabir bin Abdullah berkata: “Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang ketika mendengarkan adzan membaca:
((اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ
التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ
وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ))
“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya.”
Maka
ia berhak mendapatkan syafa’at pada hari kiamat.” [H.R. Bukhari dalam shohihnya]
Celaan Bagi Yang Tidak Bersholawat
Untuk Nabi.
Dari
Abu Huraerah -Radhiyallahu ‘Anhu- berkata: “Rasulullah sollallohu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Celakalah seseorang yang jika namaku disebut di
sisinya ia tidak bersholawat untukku, celakalah seseorang, ia memasuki bulan
Ramadhan kemudian keluar sebelum ia diampuni, celakalah seseorang, kedua orang
tuanya telah tua tetapi keduanya tidak memasukkannya ke dalam surga.” Abdurrahman
salah seorang perawi hadits dan Abdurrahman bin Ishak berkata: “Saya kira ia
berkata: “Atau salah seorang di antara keduanya” [H.R.
Tirmidzi dan Bazzar]
Dari
Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
((البَخِيلُ كُلَّ البُخْلِ الَّذِي ذُكِرْتُ
عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ))
“Orang yang paling bakhil adalah seseorang yang jika namaku disebut ia tidak bersholawat untukku.” [H.R. Nasa’i, Tirmidzi dan Thabaraniy]
Dari
Ibnu Abbas, Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ عَلَيَّ خُطِئَ
طَرِيقَ الجَنَّةَ))
“Barangsiapa yang lupa mengucapkan sholawat untukku maka ia telah menyalahi jalan surga.” [Telah ditashih oleh Al-Albani]
Dari
Abu Hurairah, Abul Qosim bersabda: “Suatu kaum yang duduk pada suatu majelis
lalu mereka bubar sebelum dzikir kepada Allah dan bersholawat untuk nabi
sollallohu ‘alaihi wa sallam, maka Allah akan menimpakan kebatilan atas mereka,
bila Ia menghendaki maka mereka akan disiksa dan bila Ia menghendaki maka
mereka akan diampuni.” [H.R.
Tirmidzi dan mentahsinnya serta Abu Daud]
Diriwayatkan
oleh Abu Isa Tirmidzi dari sebagian ulama berkata: “Jika seseorang
bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam sekali dalam suatu majelis,
maka itu sudah memadai dalam majelis
tersebut.”
Faedah dan Buah Sholawat Untuk Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam:
Ibnul
Qoyyim menyebutkan 39 manfaat sholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa
sallam, di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Melaksanakan
perintah Allah subhaanahu wa ta’aala
2.
Mendapatkan
sepuluh sholawat dari Allah bagi yang membaca sholawat satu kali.
3.
Ditulis
baginya sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh kejahatan.
4.
Diangkat
baginya sepuluh derajat.
5.
Kemungkinan
doanya terkabul bila ia mendahuluinya dengan sholawat, dan doanya akan naik
menuju kepada Tuhan semesta alam.
6.
Penyebab
mendapatkan syafa’at sollallohu ‘alaihi wa sallam bila diiringi oleh
permintaan wasilah untuknya atau tanpa diiringi olehnya.
7.
Penyebab
mendapatkan pengampunan dosa.
8.
Dicukupi
oleh Allah apa yang diinginkannya.
9.
Mendekatkan
hamba dengan nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam pada hari kiamat.
10.Menyebabkan Allah dan malaikat-Nya bersholawat untuk
orang yang bersholawat.
11.Nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam menjawab
sholawat dan salam orang yang bersholawat untuknya.
12.Mengharumkan majelis dan agar ia tidak kembali kepada
keluarganya dalam keadaan menyesal pada hari kiamat.
13.Menghilangkan kefakiran.
14.Menghapus predikat “kikir” dari seorang hamba jika ia
bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam ketika namanya
disebut.
15.Orang yang
bersholawat akan mendapatkan pujian yang baik dari Allah di antara penghuni
langit dan bumi, karena orang yang bersholawat, memohon kepada Allah agar
memuji, menghormati dan memuliakan rasul-Nya, maka balasan untuknya sama dengan
yang ia mohonkan, maka hasilnya sama dengan apa yang diperoleh oleh rasul-Nya.
16.Akan mendapatkan berkah pada dirinya, pekerjaannya,
umurnya dan kemaslahatannya, karena orang yang bersholawat itu memohon kepada
Tuhannya agar memberkati nabi-Nya dan keluarganya, dan doa ini terkabul dan
balasannya sama dengan permohonannya.
17.Nama orang yang bersholawat itu akan
disebutkan dan diingat di sisi Rasul sollallohu ‘alaihi wa sallam seperti penjelasan terdahulu, sabda
Rasul: “Sesungguhnya sholawat kalian akan diperdengarkan kepadaku.” Sabda
beliau yang lain: “Sesungguhnya Allah mewakilkan malaikat di kuburku yang
menyampaikan kepadaku
salam dari umatku.” Dan
cukuplah seorang hamba mendapatkan kehormatan bila namanya disebut dengan
kebaikan di sisi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam.
18.Meneguhkan kedua kaki di atas Shirath dan
melewatinya berdasarkan hadits Abdurrahman bin Samirah yang diriwayatkan oleh
Said bin Musayyib tentang mimpi Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam:
“Saya melihat seorang di antara umatku merangkak di atas Shirath dan
kadang-kadang berpegangan lalu sholawatnya untukku datang dan membantunya
berdiri dengan kedua kakinya lalu menyelamatkannya.” [H.R. Abu Musa
Al-Madiniy]
19.Akan senantiasa mendapatkan cinta Rasulullah sollallohu
‘alaihi wa sallam bahkan bertambah dan berlipat ganda. Dan itu termasuk
ikatan Iman yang tidak sempurna kecuali dengannya, karena seorang hamba bila
senantiasa menyebut nama kekasihnya, menghadirkan dalam hati segala
kebaikan-kebaikannya yang melahirkan cinta, maka cintanya itu akan semakin
berlipat dan rasa rindu kepadanya akan semakin bertambah, bahkan akan menguasai
seluruh hatinya. Tetapi bila ia menolak mengingat dan menghadirkannya dalam
hati, maka cintanya akan berkurang dari hatinya. Tidak ada yang lebih disenangi
oleh seorang pecinta kecuali melihat orang yang dicintainya dan tiada yang
lebih dicintai hatinya kecuali dengan menyebut kebaikan-kebaikannya. Bertambah
dan berkurangnya cinta itu tergantung kadar cintanya di dalam hati, dan keadaan
lahir menunjukkan hal itu.
20.Akan mendapatkan petunjuk dan hati yang hidup. Semakin
banyak ia bersholawat dan menyebut nabi, maka cintanyapun semakin bergemuruh di
dalam hatinya sehingga tidak ada lagi di dalam hatinya penolakan terhadap
perintah-perintahnya, tidak ada lagi
keraguan terhadap apa-apa yang dibawanya, bahkan hal tersebut telah
tertulis di dalam hatinya, menerima petunjuk, kemenangan dan berbagai jenis
ilmu darinya. Ulama-ulama yang mengetahui dan mengikuti sunnah dan jalan hidup
beliau, setiap pengetahuan mereka bertambah tentang apa yang beliau bawa, maka
bertambah pula cinta dan pengetahuan mereka tentang hakekat sholawat yang
diinginkan untuknya dari Allah.
Sholawat
dan salam untuk nabi kita Muhammad, keluarga dan para sahabatnya
ConversionConversion EmoticonEmoticon