Bismillah . .
Manusia diciptakan dengan perbedaan. Ada yang laki-laki ada yang perempuan. Ada yang tinggi ada yang pendek dan ada perbedaan-perbedaan lainnya yang jumlahnya tidak terkira. Begitulah manusia, tidak ada satupun yang tidak memiliki perbedaan walaupun kembar sekalipun.
Begitupun dalam masalah manhaj. Yang di mana Umat Islam mempunyai perbedaan mengenai manhaj mana yang akan mereka gunakan untuk menjalankan perintah Allah SWT. Manhaj yang sering dipakai umat Islam di dunia ialah manhaj 4 Mazhab yang sudah kita kenal. Yaitu Hanafiah, Malikiyah, Syafi'iyah dan Hanabilah. Dan masing-masing mazhab mempunyai ijtihadnya masing-masing. Yang di mana setiap mazhabpun juga ada perbedaan ijtihad di antara para Ulama'nya yang semazhab. Dan itupun tidak pernah permasalahkan diantara mereka.
Namun sudah menjadi rahasia umum ketika ada perbedaan pendapat dalam pengambilan Ijtihad, seringkali menjadikan umat Islam yang berbeda Ijtihadpun saling bermusuhan. Seakan-akan yang berbeda pendapat dengannya adalah orang Sesat dan Kafir. Bahkan banyak yang menjaga jarak dengan orang lain seakan orang yang berbeda pendapat tersebut adalah orang yang buruk dan tercela. Ini sungguh di sayangkan.
Dari ‘Amru bin Al-‘Aash radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apabila seorang hakim menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan benar, baginya dua pahala. Dan apabila ia menghukumi satu perkara, lalu berijtihad dan keliru, baginya satu pahala” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari 13/268 dan Muslim no. 1716)
4 Imam Mazhab adala Ulama Salaf yang sudah tidak diragukan lagi keilmuannya dan akhlaknya. Sehingga ketika mereka berijtihad adalah sebuah Ijtihad yang tidak main-main. Yang di mana ketika mereka berijtihad, walaupun ada perbedaan, tetapi Ijtihad mereka berdasarkan Al Qur'an dan Hadits yang Hasan dan Shohih. Dan kita tidak tahu mana Ijtihad yang benar dan yang salah. Tetapi Ijtihad yang benar mendapat 2 pahala dan yang salah mendapat 1 pahala. Tidak ada satupun dosa yang diterima. Kita tinggal memilih Ijtihad ulama mana yang akan kita ambil dan kita percayai.
Lalu untuk apalagi kita keras hati kepada sesama Muslim yang berbeda pendapat tentang Ijtihad. Mereka mengambil Ijtihad dari Ulama Salaf. Ulama Salaf berijtihad berdasarkan Al Qur'an dan Hadits. Lalu apa yang kita permasalahkan. Lembutkanlah hati kita. janganlah keras-keras kepada sesama Muslim. Ketika mereka masih mengikuti pendapat Ulama 4 Mazhab, maka mereka juga mengikuti Rasulullah SAW dan para sahabat. Itu karena Ulama-ulama 4 mazhab juga mengikuti Rasulullah SAW dan para sahabat. Dan mereka pun juga termasuk generasi Salaf yang di mana mereka adalah generasi terbaik yang harus kita ikuti.
Jadi yang celana cingkrang tidaklah salah karena mengikuti Ulama Salaf dan yang Isbalpun juga tidak salah karena mengikuti pendapat Ulama Salaf. Salinglah melembutkan hati dan jangan saling menjauhi. Rangkullah karena mereka adalah saudara seiman, Yang qunut mengikuti pendapat Ulama Syafi'iyah yang Salaf dan yang tidak qunut mengikuti pendapat Ulama Hanabilah yang Salaf. Dan tidak ada yang salah. Jadi janganlah saling menyalahkan. Lembutkanlah hati kita. Karena sikap tegas dan keras itu untuk orang-orang Kafir. Perbedaan selagi masih mengikuti Allah SWT dan Rasulullah SAW, maka perbedaan tersebut bukanlah sebuah masalah.
Wallahu A'lam Bishowab.
Penulis : Sofian Slamet Utomo
ConversionConversion EmoticonEmoticon