Setan Dibelenggu, Tapi Masih Saja Maksiat ? Setannya Dari Mana ? |
Mengingat ini adalah bulan ramadhan. Allah telah menyatakan bahwa pintu surga di buka lebar-lebar sedangkan pintu neraka ditutup rapat-rapat, tidak hanya itu para setan pun semua dibelenggu. Itu supaya kita yang masih memiliki iman bisa beribadah tanpa takut akan gangguan setan yang terkutuk. Supaya kita bisa menggapai ridho Allah pada Ramadhan kali ini. Saking sayangnya Allah pada kita ia hingga membukakan pintu yang sangat lebar untuk umatnya yang ingin bertobat pada bulan ini.
Seharusnya pada bulan ramadhan semua orang yang memiliki otak dan bisa berfikir harusnya berbahagia akan kedatangan Ramadhan. Bulan dimana rahmat Allah selalu tercurahkan kepada hambanya. Bahkan orang yang sering bermaksiatpun harus bahagia, karna apa?? Ya karna dibulan ini Allah akan melipat gandakan pahala dari ibadah yang kita laksanakan. Tidak hanya itu, untuk hambanya yang minta ampun maka akan diampuni oleh Allah. Maka dari itu seharusnya orang yang masih memiliki akal bahkan sering bermaksiat pun patut untuk berbahagia akan kedatangan Ramadhan. Karna dalam bulan Ramadhan kita mendapat peluang yang sangat besar untuk menggapai surga Allah.
Namun apakah kalian pernah berfikir? Kenapa disaat setan dibelenggu masih saja banyak yang melakukan maksiat?? Apakah Allah berbohong pada kita kalau setan dibelenggu?? Tidak!! Allah tidak akan pernah berbohong sedikitpun. Lantas karna Apa?? Ini adalah jawaban logis. Karna jika seseorang sudah sering melaksanakan maksiat dihari biasa, maka maksiat tersebut seakan sudah mendarah daging di dalam tubuh, bahkan kalau sudah sering bermaksiat bisa saja menganggap bahwa maksiat tersebut adalah mubah. Maka dari itu setan memang dibelenggu, namun sifat setan seakan sudah tertanam di dalam tubuh. Jadi setan pun tetap akan merasa puas akan apa yang sudah dikerjakannya disaat bukan bulan Ramadhan. Karna dia sudah berhasil menghasut umat manusia untuk menanamkan sifat maksiat di dalam diri masing-masing. Sehingga orang tersebut belum bisa meninggalkan maksiat itu, karna seakan maksiat itu sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari dirinya bahkan walau setan yang sering menggodanya sedang pergi. Jadi bisa disimpulkan bahwa orang yang masih melakukan maksiat di bulan Ramadhan itu karna dia sudah menjadi manusia yang berhati setan. Hatinya telah mati karna kemaksiatan yang ia lakukan. Jadi bukan karna Allah yang berbohong, tapi kitalah yang sudah memiliki sifat seperti setan.
Ada juga orang yang begitu aneh. Dia takut kalau bermaksiat disiang hari maka dia akan membatalkan puasanya. Terus dia dengan mudahnya menyimpulkan bahwa ingin bermaksiat dimalam hari. Di siang hari ia senantiasa menjaga pandangannya, namun saat malam sudah tida ia akan terus berselancar di dunia maya dan menonton youtube, untuk mencari vidio por*o. Memang ia tidak membatalkan puasa namun pahala puasa tersebut akan hilang seiring berjalannya waktu. Pahala akan terbang bagaikan debu-debu tertiup badai, jadi sungguh merugi kalau ia memilih menonton di malam hari. Karna sama saja dia tidak akan mendapatkan apapun kecuali hanya lapar dan dahaga, pahalapun mungkin hanya akan sedikit. Ramadhan yang berkah tidak hanya siangnya, tetapi juga malam harinya. Jadi marilah kita manfaatkan bulan suci ini dengan semaksimal mungkin. Supaya disaat keluar dari bulan Ramadhan kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Semoga kita bisa dihindarkan dari segala maksiat yang belum bisa ditinggalkan. Dan semoga Allah mengampuni segala dosa yang telah diperbuat. Supaya kita bisa mendapat banyak pahala dan mengurangi dosa sebanyak mungkin. Aamiin
Penulis : Roziqin (Ikin Temanggung)
ConversionConversion EmoticonEmoticon