Dosa Hari Raya

Dosa Hari Raya
Dosa Hari Raya


Idul Fitri. Hari raya seluruh umat islam di seluruh dunia karna mereka telah berhasil melewati bulan ramadhan yang suci ini. Di hari Raya kebanyakan orang pasti akan mengujungi kerabat-kerabatnya baik yang dekat maupun yang jauh. Bahkan tak jarang kita akan bersafar untuk menjumpai keluarga yang berada di kampung halaman. Tradisinya itu adalah, disaat Lebaran kita akan saling bermaaf-maafan kepada semua orang. Mereka saling meminta maaf kepada seluruh kerabatnya karna ditakutkan akan memiliki salah. Pada hakikatnya Manusia itu orang yang bisa khilaf, karna kita itu bukan malaikat yang tak akan melakukan kesalahan. Maka dari itu meminta maaf kepada orang lain merupakan jalan yang pas untuk membersihkan dosa-dosa kita yang ada.
Namun taukah kalian kalau justru dengan kelalaian kita, tradisi bermaaf-maafan justru akan mendatangkan dosa yang baru?? Dan pasti akan mendatangkan siksa yang lain juga. Disaat lebaran kita saling memaafkan dan dosapun akan terhapus sebagian, namun akan menambah dosa yang lain tanpa kita sadari. Kita beranggapan bahwa cara kita itu sudah pas, namun sebenarnya itu merupakan kesalahan yang kaprah. Sampai kita tidak pernah berfikir bahwa itu merupakan kesalahan. Dosa itu adalah akibat berjabat tangan!! “Akhy, kenapa jabat tangan?? Kan itu sebagai permintaan maaf kita terhadap orang lain.” Thoyyib, salaman memang merupakan simbol dari permohonan maaf. Namun yang menjadikan dosa bukan itunya. Yang menjadikan dosa adalah bersalaman dengan orang yang bukan mahram. Dengan cara kita bersalaman dengan orang yang bukan mahram pasti kita akan bersentuhan dengan orang tersebut. Padahal, ditusuk kepala dengan pasak dari besi itu lebih baik daripada harus bersentuhan dengan non mahram. Ingat!! Garis bawahilah kalimat lebih baik. Bayangkan saja, ditusuk saja lebih baik. Coba dulu deh praktekan kalau mau nyoba, sakitnya minta ampun. Tapi masih berani menjemput siksa yang lebih besar dari itu??? Sungguh TRAGIS.
Marilah kita coba menolak jabat tangan dengan halus, jangan langsung marah. Dia pasti akan tersingung. Mending kita satukan tangan di depan dada sambil berkata “Afwan, ana tidak bisa.” Atau Cuma “Maaf, Ukhty/Akhy” tapi ingat!! Tetap diberi kata Maaf walau kita dipihak yang benar. Kalau tidak, kita akan menyakiti hati mereka. Kalau dia bertanya “Kenapa Akhy/Ukhty?? Kok gak boleh.” Nhaa baru kita jelasin tu pakai dalil ini. Syukur lagi kalau dia juga bisa menyadarinya, dan juga menghindari berjabat tangan dengan yang bukan mahram.
“Andaikata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan jarum besi itu LEBIH BAIK baginya DARIPADA MENYENTUH WANITA yang tidak HALAL baginya.” (HR. Thobroni)
Hadits di atas bukan hanya untuk laki-laki. Tapi Perempuan pun juga bisa merasakannya, walau disitu cuma disebutkan “Menyentuh Wanita” saja. Tapi bukan berati cuma lelaki yang mendapat siksa tersebut, tapi keduanya pasti akan mendapatkan siksaan yang sama. Maka dari itu, mari kita kenali siapa mahram kita, dan siapa saja yang boleh berjabat tangan dengan kita. Jangan semua orang diajak berjabat tangan, tapi pilihlah yang mahram saja supaya kita tidak mendapat siksa. Kalau yang belum tau mana mahramnya, ana sudah menyediakan gambar skemanya kok, semoga bisa membantu yaa.
Saya mewakili Keluarga Besar Aktivis Dakwah Sekolah SMK N 2 Temanggung mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438H. Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika. Mohon maaf jika selama ini terdapat berbagai kesalahan dalam penulisan kalimat atau sebagainya.
Semoga kita bisa dihindarkan dengan salaman terhadap orang yang bukan mahram buat kita. Dan segala dosa kita di ampuni di hari yang Fitri ini. Aamiin
Wallahu A’lam Bisowab
Penulis : Roziqin (Ikin Temanggung)
Previous
Next Post »