Siapa Bilang Wanita Itu Dikekang Dalam Islam ?

Siapa Bilang Wanita Itu Dikekang Dalam Islam ?
Siapa Bilang Wanita Itu Dikekang Dalam Islam ?


Bismillah . .

Seperti yang kita tahu bahwa banyak sekali orang-orang yang menganggap aturan-aturan Islam terutama aturan bagi wanita Muslimah itu sangatlah mengekang. Misal saja menutup aurat atau berhijab, memakai wewangian, tabarruj dan lain sebagainya. Orang-orang beranggapan bahwa hal tersebut dapat membatasi gerak para Muslimah, membuat segala hal menjadi ribet dan membuat jalan mereka ke Syurga menjadi semakin susah.

Padahal anggapan tersebut adalah tidaklah benar. Sungguh tiada aturan dalam dalam jagad raya ini yang lebih mudah atau lebih simple daripada aturan Islam untuk Muslimah. Begitu mudahnya dijalankan dan begitu mudahnya untuk mengantarkan mereka ke dalam Syurganya SWT.

Coba saja perhatikan para lelaki Muslim. Ketika ingin mendapatkan Syurganya Allah SWT, mereka harus bersusah payah mengikuti peperangan-peperangan di medan Jihad. Misal di perang badar, uhud dan lainnya. Harus berdakwah ke sana kemari, mencari nafkah seharian. Ketika shalat 5 waktu ya harus ke Masjid. Dan itupun belum tentu mendapatkan Syurganya Allah SWT.

Berbeda dengan para Muslimah. Mereka tidak perlu bersusah payah ikut perang, ikut berdakwah ke sana ke mari, ikut mencari nafkah dan lain sebagainya. Sungguh aturan Allah sangatlah mudah bagi para Muslimah. Mereka cukup di rumah dan taati Suami mereka dalam kesabaran.

Dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَنْهَا رَاضٍ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ
Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Ridhanya suami adalah ketika Istri taat kepadanya dalam hal kebaikan. Maka dari itu taatilah suami agar kelak mendapatkan Syurga. Jika belum menikah ya sabar dulu. Taatilah kedua orang tua terlebih dahulu.
Tak jauh beda dalam hal lainnya, sungguh para Muslimah tidak harus capek-capek ke Masjid untuk mendapatkan pahalaNya. Cukup baginya Shalat di rumahnya, semakin ruang yang digunakannya untuk Shalat semakin tertutup, maka semakin besar pula pahalanya.
Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
صَلاَةُ الْمَرْأَةِ فِى بَيْتِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى حُجْرَتِهَا وَصَلاَتُهَا فِى مَخْدَعِهَا أَفْضَلُ مِنْ صَلاَتِهَا فِى بَيْتِهَا
Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di pintu-pintu rumahnya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Dawud 570. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Begitulah aturan-aturan Islam untuk para Muslimah, begitu mudahnya untuk mendapatkan SyurgaNya Allah SWT. Jadi janganlah beranggapan aturan-aturan Islam untuk Muslmah itu memberatkan atau mengekang. Justru aturan-aturan tersebut meringankan mereka untuk masuk ke dalam Syruga.
Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Aturan Islam dibuat sedetail mungkin adalah karena untuk memudahkan hambanya. Sampai-sampai ada aturan mengenai ujung kain wanita yang dijulurkan sampai menyentuh tanah.
Dari seorang ibu putra Ibrahim bin Abdurrahman bin ‘Auf bahwa ia pernah bertanya kepada Ummu Salamah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Sesungguhnya aku adalah seorang perempuan yang biasa memanjangkan (ukuran) pakaianku dan (kadang-kadang) aku berjalan di tempat kotor?’ maka Jawab Ummu Salamah, bahwa Nabi pernah bersabda, Tanah selanjutnya menjadi pembersihnya.” (HR. Ibnu Majah, Imam Malik dan Tirmidzi. Hadits shahih)
Begitulah aturan Islam sangat memudahkan bagi Muslimah. Aturan Islam bukanlah mengkekang tetapi memduahkan untuk masuk Syurga. Cukup dengannya menjaga rumahnya, kehormatannya serta amalan-amalan wajibnya, maka Syurga sudah mampu ia dapatkan. Dan jika ketika para Muslimah tidak mapu menjaga auratnya, tidak mampu menjaga kehormatannya, maka yang akan ditanya bukanlah mereka, tetapi suaminya yang ditanya. Begitulah Muslimah dalam Islam dihromati setinggi-tingginya. Tidak seperti wanita-wanita pada zaman Romawi yang dijadikan barang jual beli ataupun di zaman Persia yang hanya dianggap budak belaka. Begitulah aturan Islam.

Namun sayang, dengan berbagai kemudahan tersebut masih banyak para Muslimah yang melalaikannya. Sampai-sampai penghuni Neraka banyak diisi oleh perempuan.
Dari Imran bin Husain radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
 اطَّلَعْتُ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
 “Aku diperlihatkan di surga. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. Lalu aku diperlihatkan neraka. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah para wanita.” (HR. Bukhari, 3241 dan Muslim, 2737)
Semoga kita dihindarkan dari siksa api Neraka.

Wallahu A’lam Bishowab.

Penulis : Sofian Slamet Utomo
Previous
Next Post »