Mau Sampai Kapan ? |
Bismillah . .
Dosa adalah suatu hal yang sangat sulit untuk kita hindari,
khususnya Umat Islam. Terlebih di zaman ini, zaman yang di mana fitnah
merajalela dari ujung timur ke ujung barat. Yang di mana tiada satu orang pun
kecuali dirinya pasti pernah melakukan dosa. Dan salah satu dosa yang pasti
pernah dilakukan oleh Umat Islam saat ini ialah dosa Zina.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
كُتِبَ على بن آدَمَ نَصِيبُهُ من الزِّنَا، مُدْرِكٌ ذلك لا
مَحَالَةَ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا
الاسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلامُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ،
وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى، وَيُصَدِّقُ
ذلك الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ ( متفق عليه )
“Telah ditentukan atas setiap anak Adam bagiannya dari
perbuatan zina, ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah dengan memandang,
zina kedua telinga adalah dengan mendengarkan, zina lisan adalah dengan
berbicara, zina kedua tangan adalah dengan menggenggam, dan zina kedua kaki
adalah dengan melangkah, sedangkan hati berkeinginan dan berandai-andai, dan
kemaluan mempraktekkan keinginan untuk berzina itu atau menolaknya”. [Muttafaqun
‘alaih]
Maka dari itu, kita tidak mungkin luput dari dosa walaupun
sekecil apapun. Maka dari itu kita harus selalu memohon kepada Allah SWT untuk
mengampuni dosa-dosa kita. Salah satu syarat agar Allah SWT mengampuni dosa
kita ialah bertaubat. Taubat nasuha (bersungguh-sungguh) bukan tobat sambal
atau tobat tapi mengulanginya lagi. Insyaa Allah, Allah SWT pasti mengampuni
kita jika tobat kita memang bersungguh-sungguh.
Allah SWT berfirman,
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
“Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia
mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. An Nisa’: 110).
Dan janganlah sekali-kali kita berputus asa akan ampunan
Allah SWT dan terus menerus melakukan dosa. Karena Allah SWT melarang keras
kita untuk berputus asa.
Allah SWT berfirman,
وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا
يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ
“Dan janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat
Allah melainkan kaum yang kafir.”(Q.S.
Yusuf : 87)
Maka dari itu, marilah kita senantiasa bertaubat. Janganlah
menunda-nunda untuk bertaubat ! Mau sampai kapan kita menunda untuk bertaubat ?
Seringkali kita berfikir, “Ah bentar, tobatnya besok aja lah.
Ini maksiat yang terakhir kok.”,”Paling besok-besok lagi kaya gini lagi,
mending tobatnya nunggu siap dan udah jadi baik lah.”
Kita seperti itu mau sampai kapan ? Memangnya siapa yang
bisa menjamin esok kita masih bernafas ? Siapa yang bisa menjamin setelah
pulang sekolah kita masih bernyawa ? Siapa yang bisa menjamin kita masih bisa
bertemu orang tua kita di rumah ? Siapa ?
Jadi mau sampai kapan kita terus menunda taubat ? Sampai tua
? Jangan dikira orang meninggal hanya ketika tua saja. Jangan dikira ketika
muda, malaikat tak mampu mencabut nyawa kita. Jangan dikira Allah SWT tak
memiliki kuasa untuk mengambil kita kapan saja ?
Jadi mau sampai kapan ? Jangan sampai kita menyesal karena
kita meninggal dalam keadaan belum bartaubat. Jangan sampai menyesal karena
waktu berharga yang telah diberikan Allah SWT tidak membuat kita sadar untuk
segera memohon ampun kepadaNya. Ingan wahai akhi, ukhti, Taubat memang bisa
ditunda, tetapi kematian tidak akan mampu kita tunda walaupun hanya satu detik.
Jadi mau sampai kapan ?
Wallahu A’lam Bishowab.
Penulis : Sofian Slamet Utomo
ConversionConversion EmoticonEmoticon