Ketika Kata "Sok" Menghampiri Kita

Ketika Kata "Sok" Menghampiri Kita
Ketika Kata "Sok" Menghampiri Kita


Bismillah . .
Saya pernah menemui sebuah statemen yang berbunyi "Ngga usahlah kau sok intelek nan agamis, janganlah merasa paling sempurna dan ngerasa paling paham agama kalo hanya belajar via youbute.con.."
Saya ingin menyoroti kata-kata "Ngga usahlah kau sok intelek nan agamis, janganlah merasa paling sempurna dan ngerasa paling paham agama." Untuk masalah belajar lewat Youtube itu belum menjadi kepahaman saya. Maka saya tidak akan membahas perihal tersebut.
Dari Abdullah ibn Amr bahwa Nabi saw. bersabda,
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Di dalam hadits tersebut terdapat perintah untuk menyampaikan ilmu dengan pemahaman yang baik, meskipun kita hanya mendapatkan satu ayat saja. Apabila seorang pendakwah hanya memiliki hafalan ilmu yang mantap, maka ia hanya boleh menyampaikan sekadar hafalan yang ia dengar. Adapun apabila ia termasuk ahlul hifzh wal fahm (punya hafalan ilmu dan pemahaman yang bagus), ia dapat menyampaikan dalil yang ia hafal dan pemahaman ilmu yang ia miliki.
Itulah salah satu dasar untuk Umat Islam dalam menyampaikan agamanya. Mau kita belajar dari manapun ataupun kapanpun, jika kita benar-benar dipahamkan oleh Allah dengan pemahaman yang benar, maka kita diperintahkan untuk menyampaikannya.
Dalam kita berdakwah, cemoohan dan rintangan itu biasa menghadang. Nabi Muhammad SAW dan Para Nabi yang lebih baik dari kita saja dalam berdakwah bertaruh nyawa. Apalagi kita yang tidak sebaik mereka, masih banyak kesalahan, cemoohan pasti datang silih berganti. Namun Allah memenangkan hambanya yang benar-benar berjuang untuk Agamanya.
Jadi janganlah kita takut dianggap "Sok Agamis" karena itu lebih baik daripada kita dianggap "Sok Atheis".
Jadi janganlah kita takut dianggap "Sok Intelek" kerena itu lebih baik daripada kita dianggap "Sok Goblok".
Jadi janganlah kita takut dianggap "Merasa Paling Sempurna". Karena kita berdakwah justru karena kita tidak sempurna, makanya mengajak orang lain dalam membantu menegakkan agama ini. Jika kita sempurna maka tidak butuh bantuan orang lain. Jadi gak usah berdakwah. Tapi kita kan tidak sempurna. Maka dari itu janganlah kita dengarkan perkataan seperti itu.
Apalagi jika orang Kafir yang berkata seperti itu. Karena sseungguhnya ia sendiri telah Sombong kepada Allah karena menolak kebenaran.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. (HR. Muslim no. 91).
Jadi jika ada orang yang menolak kebenaran dari kita dan meremehkan kita, sesungguhnya orang tersebut telah Sombong jika yang kita sampaikan adalah kebenaran.
Tak semestinya orang menilai kebenaran secara Subyektif, atau siapa yang menyampaikannya. Karena jika subyektif, maka kebenaran yang disampaikan oleh orang yang dibencinya selamanya tidak akan ia terima. Padahal kebenaran bisa datang dari siapa saja yang Allah kehendaki.
Jadi tidak usah takut dibilang "Sok". Apalagi orang Kafir yang berkata seperti itu. Karena itu menunjukkan dakwah kita telah memberikan efek. Ada efek ada perubahan. Jangan biarkan mereka menahan langkah kita untuk berdakwah. Jangan sampai cemoohan mereka melemahkan iman kita.
Memang kebenaran bisa datang dari siapa saja, walaupun dari orang Kafir. Namun jika bertentangan dengan perintah Allah ya jangan diterima. Bisa saja benar di mata orang umum namun salah di mata Allah.
Ingatlah orang kafir tetap tidak Ridho kita terus berada dalam Agama ini. Jadi selektiflah, ambil yang tidak bertentangan dengan Al Qur'an dan As Sunnah.
Dan kata-kata yang saya soroti tadi ialah kata-kata yang bertentangan dengan Al Qur'an. Karena merendahkan orang lain, padahal dirinya sendiri belum tentu beriman dan benar. Dan berusaha melemahkan iman seseorang dalam menuntut ilmu agama dan menyampaikannya.
Maaf jika kurang lengkap dan kurang rapi. Jika memang ada kesempatan akan saya rapikan dan tambahkan jika ada kekurangan. Maaf juga jika tulisan saya kurang dipahami. Bisa ditanyakan jika ada yang tidak mengerti.
Mohon kritik jika ada yang salah. Saya hanyalah manusia yang masih banyak kesalahan.
Jazakumullahu Khairan.
Penulis : Sofian Slamet Utomo
Previous
Next Post »