Takut Sifat Ujub - Akhlaq Ulama' Salaf

Takut Sifat Ujub - Akhlaq Ulama Salaf
Takut Sifat Ujub - Akhlaq Ulama Salaf


Bismillah . . 

Ujub merupakan salah satu sifat yang sangat ditakuti oleh para Salaf (tiga generasi terbaik yang disebutkan Rasulullah Shallallaahu 'alayhiwasallaam). Itu dikarenakan ujub dapat membuat kebinasaan bagi orang yang memiliki sifat tersebut. Yang di mana orang-orang yang ujub membanggakan dirinya sendiri dan menganggap diri lebih baik dan lebih suci daripada yang lain. Ketika beramal apapun, maka orang-orang yang ujub akan menganggap dirinya penuh pahala dan merendahkan yang lain.

Untuk itulah para Salaf yang sholeh yang merupakan generasi yang dikatakan nabi sebagai generasi terbaik yang jika diikuti maka kita akan selamat, sangat takut dengan sifat Ujub. Itu bisa terlihat dari sikap dan perkataan mereka mengenai hal-hal yang dapat mendatangkan sifat ujub.

Abul Asyhab meriwayatkan dari seorang lekaki (yang bernama), al-Mutharrif bin Abdullah, berkata, "Tidur terlelap untuk kemudian bangun dengan penyesalan, lebih aku sukai daripada semalaman shalat tetapi bangun pagi dengan perasaan ujub."

Tentu saja jika mampu shalat malam tanpa ujub itu lebih baik. Namun begitulah takutnya para Salaf dengan sifat ujub sampai-sampai memilih menyesal tidak shalat malam daripada shalat tapi Ujub.

Adz-Dzahabi menegaskan, "Demi Allah, Allah tidak akan memberi keberuntungan kepada orang yang menganggap suci dirinya atau bersikap ujub.

Abu Wahhab al-Marwazi berkata, "Aku pernah bertanya kepada Ibnul Mubarak, 'Apa yang dimaksud dengan al-Kibr ?' Beliau menjawab, 'Melecehkan orang lain.' Aku lalu bertanya tentang ujub. Beliau menjawab, 'Perasaan bahwa kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki orang lain; aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih berbahaya daripada ujub bagi orang yang shalat'."

Tsabit al-Bunani menceritakan, Abu Ubaidah Radhiyallahu'anhu pernah berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku hanyalah anak manusia dari suku Quraisy. Dan tidaklah ada seseorang di antara kalian yang lebih utama dariku karena ketakwaanya, baik dia orang Romawi atau orang Afrika, kecuali aku senang berada dalam lipatan kulitnya."

Begitulah beberapa Akhlaq Ulama' Salaf yang merasa takut akan Sifat Ujub dan selalu mencoba menghindarinya. Dan patutlah bagi kita untuk juga takut dan menghindari Sifat Ujub dalam segala aspek kehidupan. Dan melakukan segala sesuatu agar terhindar dari sifat ujub yang membinasakan.

Imam Syafi'i rahimahullah berkata, "Kalau kamu mengkhawatirkan sikap ujub atas amal perbuatanmu, ingatlah keridhaan Allah yang menjadi tujuan amalmu, di alam kenikmatan mana sengkau hendak berlabuh dan dari siksa yang mana engkau hindarkan dirimu. Karena barangsiapa yang mengingat semua itu, semua amalannya akan tampak kecil di matanya."

Barangsiapa mencari ilmu umtuk diamalkan, ia akan diluluhkan oleh ilmunya, untuk akhirnya menangis menyadari kekurangan dirinya, dan barangsiapa menuntut ilmu untuk gelar, agar bisa berfatwa, berbangga-bangga dan bersikap riya', ia akan menjadi orang pandir dan terpedaya oleh diri sendiri, menyepelekan orang lain dan terbinasakan oleh sikap ujubnya, untuk akhirnya tercabik-cabik oleh jiwanya sendiri.

Wallahu a'lam bishowab.

Penulis : Sofian Slamet Utomo

Rujukan : Kitab Ayna Nahnu Min Akhlaqi As Salaf. Karya Abdul Aziz bin Nashir al-Julayyil Baha''uddin bin Fatih Uqail.


Previous
Next Post »