Disaat Syariat Sudah Beralih Pada Kebiasaan

Disaat Syariat Sudah Beralih Pada Kebiasaan
Disaat Syariat Sudah Beralih Pada Kebiasaan


Saat ini memang sudah terlalu banyak syariat yang tergeserkan dengan kebiasaan. Karna sudah menjadi kebiasaan di kalangan masyarakat, sehingga hal itu sudah lumrah terjadi hingga susah untuk di tinggalkan dan jika ada beberapa orang tidak melakukan hal tersebut pasti saja dibicarakan orang ataupun malah diejek. 

“Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.” (HR. Tirmidzi no. 2260.)

Memang panas tetapi tetap harus digenggam karna kalau dilepaskan akan menjadi api neraka yang sangat panas bagi kita.
Hal yang sudah sangat mengakar pada kalangan masyarakat ataupun remaja saat ini adalah berjabat tangan. Kalau sekedar berjabat tangan pada sesama jenis tidak akan jadi masalah. Yang di jadikan masalah adalah jika berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya, karna hal tersebut dilarang oleh syariat islam. Jika kita berjabat tangan pasti kita bersentuhan, padahal sebagai seorang muslim kita itu dilarang bersentuhan pada orang yang bukan mahramnya. Saya mengalami hal yang sangat tidak mengenakkan yaitu diajak berjabat tangan seorang wanita dan di situpun saya merapatkan tangan dan berkata “maaf ya, kita bukan mahram” tapi si wanita itu tidak terima lalu berkata “astaghfirullah , lebay amat sihh” .
 Nha dari kisah saya tersebut memang budaya berjabat tangan sudah sangat mengakar pada setiap golongan, sehingga menjadi hal yang wajib jika akan berpamitan pergi terlebih dahulu. Padahal hal yang seakan menjadi kewajiban tersebut adalah hal yang dapat menimbulkan dosa. Coba kita simak hadist berikut

“Andai kata kepala salah seorang dari kalian ditusuk dengan pasak dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” [Hadist Riwayat Thabrani]

Didalam hadist tersebut sudah jelas bahwa ditusuk itu lebih baik, berarti siksaannya itu lebih berat dari pada sekedar ditusuk besi. Mendingan mana coba?? Kan lebih mending menolak jabat tangan daripada kita harus menjalani siksaan yang lebih berat daripada ditusuk pasak dari besi. Marilah kita sebagai seorang muslim untuk taat pada perintah Allah supaya kita tidak saling bersentuhan dengan lawan jenis. Semoga Allah mengampuni dosa kita.

Yang berikutnya adalah budaya pacaran. Hal ini bahkan lebih parah daripada sekedar berjabat tangan. Karna dalam kegiatan pacaran pasti tidak jauh dari saling berhimpitan, gandengan, berpelukan, berciuman, bahkan sampai jatuh pada zina. Nauzubillah min zalik, semoga kita terhindar dari hal tersebut. Padahal Allah itu sudah melarang keras pada Perzinaan karna itu merupakan hal yang sangat keji. Namun dalam era sekarang ini orang yang seperti itu sudah sangat lumrah terjadi hingga kita akan dianggap kudet, ga gaul, aneh atau sebagainya. Sudah sering saya mendapati orang yang bertanya “kenapa loe masih aja ga pacaran bro? Pacaran tu kan enak , bahkan bisa jadi penyemangat lagian itung-itung mempersiapkan jodoh kan.” trus saya menjawab “ Saya ga suka pacaran kok lagian dalam islam kan juga ga boleh, jodoh itu sudah ada yang ngatur, lagian semangat kan ga harus datang dari pacar” dia nya malah njawab “ Haha, hari gini masi aja seperti itu. Ga malu sama temen?? Mereka dah pada punya pacar cuyy. Kayak gitu aja takut, apa karna loe ga laku ya?? Haha” . Hmm ini lah yang biasa terjadi pada kalangan remaja masi kini, mereka selalu saja menganggap remeh tentang Al-Quran dan Hadist. Padahal itulah yang dapat menjadi pedoman hidup kita. Padahal Allah telah berfirman : 

“Dan janganlah kamu mendekati zina,sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’ 17:32)
Ingat neraka panas sob!!
Nhaa semoga saja kita dapat dihindarkan dari hal-hal yang sangat keji tersebut. Karna itu adalah perbuatan yang sangat berdosa.Segeralah kita bertobat selagi pintu tobat belum tertutup bagi hambanya yang ingin bertobat. Semoga kita senantiasa dijauhkan dari hal yang buruk. Aminn
Penulis : Roziqin (Ikin Temanggung)
Previous
Next Post »