Janganlah Mencoba !



Janganlah Mencoba !
Janganlah Mencoba !

Janganlah Mencoba !
Bismillah . .
Berhubung waktu luang saya untuk menulis saat ini banyak, 'Afwan jika dalam beberapa hari ke depan beranda anda sekalian banyak dipenuhi artikel.
Alhamdulillah saya dapat kembali berbagi ilmu kebaikan kepada anda semua. Pada kesempatan saat ini, saya akan membahas sebuah perkara yang sudah biasa dilakukan remaja pada zaman ini. Yaitu perkara Pacaran. Memang dalam artikel yang terdahulu saya pernah membahas hal yang serupa. Tetapi untuk yang satu ini, kita akan membahas dengan pandangan yang berbeda.
Perasaan suka kepada lawan jenis memanglah hal yang wajar. Tetapi sebagai seorang muslim yang baik, kita harus mengelola perasaan tersebut dengan baik pula. Jangan sampai perasaan tersebut berujung maksiat, misal saja zina dengan bungkusnya yaitu Pacaran. Dan hukum Pacaran adalah dilarang/haram seperti pada pemnbahasaan kita terdahulu.
Sungguh beruntungnya bagi kita yang pernah Pacaran, namun Allah SWT masih mengampuni kita serta menununjukkan kepada kita jalan yang benar. Bagaimana coba ? Jika saja Allah SWT tetap membiarkan kita dalam kemaksiatan. Berapa banyak dosa yang akan terus kita kumpulkan. Berapa jauh jarak yang terus bertambah antara kita dengan Allah SWT.
Sungguh bahagia bagi kita yang tidak pernah mencicipi apa yang namanya Pacaran. Mencicipi kemaksiatan berupa mendekati zina. Atau bahkan sampai zina.
Maka bagi kita yang belum pernah Pacaran, Janganlah pernah mencoba untuk Pacaran ! Karena ketika kita mencicipi Pacaran walaupun sekejap, maka kita akan terjebak ke dalam keadaan yang dinamakan ketagihan. Pacaran itu ibarat makan sambal. Awalnya memang agak manis dan semakin enak. Walaupun pedas, namun rasa enak tersebut akan semakin bertambah. Dan ketika sudah sangat pedas. Maka kita akan kapok.
Namun tak butuh lama bagi kita untuk kembali berkinginan makan sambal. Dan pada akhirnya kita akan kapok dan makan lagi. terus begitu tiada henti.
Begitulah Pacaran. Jadi janganlah mencoba ! Karena sungguh rasa ingin melakukan hal tersebut kembali begitu menyiksa hati. Begitu merusak pikiran. Begitu menggoyahkan iman. Begitu dahsyatnya menggoda walau kita sudah meninggalkannya bertahun-tahun. Efeknya akan terus kita rasakan. Memang jika kita tetap taat kepada Allah SWT, kita akan dapat mengatasi hal tersebut. Namun janganlah kita sombong dengan menganggap diri kita adalah orang yang mampu mengadapi semua situasi tersebut. Sehungga meremehkan efek dari Pacaran.
Jika memang kita ada rasa. Maka pilih tinggalkan atau halalkan. Temui orang tuanya jika memang serius. Jangan sampai kita dicap pengecut.
Seharusnya saat ini kita sudah tidak perlu memikirkan Pacaran. Untuk apa ? Apakah kita buta ? Apakah kita tuli ? Apakah kita tidak memperhatikan keadaan kita saat ini. Lihatlah ! Perhatikanlah ! Bermutadan di mana-mana ! Musuh-musuh Allah semakin kuat ! Umat Islam dibantai ! Ulama dibui ! Al Qur'an dilecehkan ! Allah SWT dihina ! Anak kecil menangis ! Rumah-rumah hancur ! Bom-bom berjatuhan. Kita itu umat Islam atau bukan ! Kenapa kita malah sibuk dengan hal-hal seperti itu.
Sungguh air mata ini akan menetes jika senadianya nabi Muhammad SAW datang di hapadan kita. Dan ia bertanya dengan keadaan ini. Dan kita malah sibuk Pacaran atau maksiat ! Apa yang mau kita katakan ?
Di mana Usamah bin Zaid ? Di mana Muhammad Al Fatih ? Di mana Ali bin Abi Thalib ? Di mana Fatimah Az Zahra ? Di mana Siti 'Aisyah ? Di man para pejuang Islam ? Yang saat ini terlihat hanyalah anak-anak kecil yang cengeng dan manja. Yang menangis karena wanita ! Yang menangis karena lelaki. Bagaimana perasaan Rasulullah SAW jika melihat kita saat ini. Bagaiamana perasaan beliau ? Apakah kita akan tega ketika beliau meneteskan air mata ? Di mana perasaan kita ?
Marilah kita menjadi generasi penerus yang baik. Bukan jadi genarasi penerus yang cengeng dan gemulai. Jadilah penuntut ilmu ! Jangan jadi penuntut nafsu !
'Afwan jika banyak salah kata, bahasa dan nasehat. Semoga bermanfaat.
Jazakumullahu Khairan.
Wallahu A'lam Bishowab.
Penulis : Sofian Slamet Utomo
Previous
Next Post »